Terlilit Pinjol, Seorang Pemuda di Binjai Nekad Buat Laporan Palsu


PELAKU : Pelaku BS (26) saat diamankan Polisi usai membuat laporan palsu terkait korban begal di Mapolsek Binjai, Polres Binjai, Senin (6/4/2025)
.(Dok : Humas Polres Binjai)


Karena terlilit utang pinjaman online (pinjol) dan kredit sepeda motor, pelaku BS (26) nekad mengaku telah mengalami tindakan kriminal berupa perampasan sepeda motor dengan ancaman atau begal. Padahal semua itu rekayasa dia, sehingga dia membuat laporan palsu," ujar AKP Junaidi, Senin (7/4/2025).

pemuda berinisial BS terpaksa harus berurusan dengan pihak kepolisian dari Polsek Binjai, Polres Binjai. Pasalnya, BS yang merupakan karyawan swasta ini nekad membohongi orang tuanya dan membuat laporan palsu dengan merekayasa menjadi korban begal. 

Kasi Humas Polres Binjai, AKP Junaidi mengatakan, BS terbukti membuat laporan palsu dan dijerat melanggar pasal 220 KUHP. Junaidi menceritakan, BS didampingi orang tua, AI (55) mendatangi Polsek Binjai untuk membuat laporan polisi terkait peristiwa yang telah ia rencanakan. Namun petugas justru menemukan kejanggalan dari keterangan BS.

Saat Polisi Cek TKP, Bersama Pelaku Laporan Palsu
.(Dok : Humas Polres Binjai)


Hasil konseling ditemukan banyak kejanggalan atas peristiwa kejadian begal tersebut, namun BS tetap dengan pendiriannya bahwa dia benar-benar mengalami begal sesuai dengan kronologis yang disampaikan kepada Piket Fungsi Polsek Binjai. Melihat banyaknya kejanggalan dari cerita Korban, selanjutnya Kanit Reskrim memerintahkan Opsnal bersama Piket Fungsi untuk melakukan Cek TKP," beber Junaidi.

Namun, petugas mendapat kejanggalan cerita dari yang disampaikan oleh korban dan meminta kepada korban untuk reka ulang setiap gerakan pada saat kejadian, dari reka ulang yang di sampaikan oleh korban terdapat kejanggalan dan terlihat kebohongan.

Setelah kejadian, korban mengaku langsung pulang. Artinya, kata Junaidi, korban tidak singgah di bawah terowongan Tol yang pada saat kejadian ramai warga sedang berkumpul di bawah terowongan Tol tersebut yang berjarak ± 80 meter dari TKP. 

"Setelah menemukan adanya kejanggalan tersebut BS masih tetap mengaku bahwa kejadian tersebut ada," ujarnya.

Selanjutnya, kata Junaidi, Pawas bersama piket fungsi kembali ke Polsek Binjai melakukan konseling tambahan dan dari handphone milik BS, ditemukan transaksi pembayaran tunggakan sepeda motor Nmax ke leasing BAF sebesar Rp. 1.969.000. 

"Transaksi pembayaran tersebut pada hari Sabtu, 05 April 2025 pukul 21.30 WIB. Dari transaksi tersebut membuat BS tidak lagi bisa berbohong dan mengakui bahwa kejadian begal tersebut tidak benar," terang Junaidi.

Ternyata, kata Junaidi, pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 20.30 WIB, BS telah menjual sepeda motor miliknya melalui Marketplace dan bertemu dengan pembeli di Warkop Cakra depan Toko Mahkota Binjai. Sepeda motor tersebut di jual dengan harga Rp. 8.700.000. 

"Uang hasil penjualan sepeda motor tersebut digunakan BS untuk membayar BAF (Leasing) sepeda motor Yamaha Nmax Sebesar Rp. 1.969.000, sisanya digunakan untuk membayar kredit pinjaman online," pungkasnya.

Tak sampai disitu, untuk memuluskan drama ciptaannya, dompet yang berisi KTP, SIM C, NPWP dan kartu debit BCA dibuang oleh BS di Sungai Pasar 5, Desa Bulu Cina, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang.

"Barang bukti yang dia buang untuk menghilangkan jejak. BS ini pulang dari Warkop Cakra menuju Simpang Tandem naik Ojek Online (Ojol). Kemudian dari Simpang Tandem ke Bulu Cina bertukar Ojek Pangkalan Simpang Tandem Hilir sampai ke Pasar 5 Bulu Cina, kemudian BS menelpon orang tuanya dan mengaku di begal sehingga BS meminta untuk dijemput," Pungkas Junaidi.

BS terbukti membuat Laporan Palsu, dan dijerat Pasal 220 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama-lamanya satu tahun empat bulan. (Van Nst)

Lebih baru Lebih lama