Kantor Pusat Bank Sumut di Medan
SINARSUMUTNEWS.COM/BINJAI
Sebagai salah satu BUMD Keuangan Daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota, PT Bank Sumut diketahui sangat bergantung dengan penyertaan modal dari APBD dan Dana Pihak Ketiga dalam bentuk Tabungan, Deposito dan Giro dari seluruh lapisan masyarakat Sumatera Utara, yang jadi nasabah.
Salah satu cara agar kedua hal tersebut, terkumpul dengan baik, optimal, adalah dengan menjaga kepercayaan Nasabah, baik dalam melakukan pelayanan, bisnis maupun tata kelola organisasi perusahaan yang terstruktur dan diketahui oleh Nasabah secara terbuka.
Komisaris yang diakui sebagai bagian dari pengelola sekaligus perpanjangan Pemegang Saham, diharapkan hadir sosok yang memang dapat bekerja secara professional, dan kehadirannya dapat meningkatkan kepercayaan publik juga kinerja perusahaan.
Perihal Agus Fatoni salah satu Komisaris PT Bank Sumut, yang sejak dilantik oleh Menteri Dalam Negeri sebagai Pj. Gubernur Papua, pada Senin 7/7/2025 lalu, akhirnya diketahui memiliki rangkap 3 jabatan, yang ketiga jabatan tersebut penghasilannya bersumber dari APBN dan APBD Sumut yang dikelola PT Bank Sumut.
Mengenai hal itu, wartawan coba meminta pendapat dari beberapa Nasabah PT Bank Sumut di Kota Medan dan sekitarnya, berikut hasilnya.
"Ya, terkejut juga Bang, ada Komisaris di Bank Sumut yang sampai merangkap 3 jabatan, apa tidak korupsi itu? Ujar pak Sangkot nasabah Bank Sumut yang domisili di Kota Medan, Jum'at 11/7/2025.
Di tempat terpisah, wartawan juga bertemu dengan Kak Inah, yang menurutnya kalau gajinya Komisaris Bank Sumut masih bersumber dari uang rakyat atau nasabah ya kerjanya fokus, profesional jangan sampai rangkap 3, apalagi jauh di Papua.
Menurut Buya Soraya salah satu nasabah Bank Sumut, dirinya kecewa juga jika pak Gubernur Bobby Nasution tidak mengganti Komisaris Bank Sumut, Agus Fatoni, menurutnya, saat ini PT Bank Sumut harus mampu meningkatkan kepercayaan nasabah jangan asal tunjuk orang yang bisa mengakibatkan masyarakat jadi malas ke Bank Sumut.
Di tempat terpisah, Nurdiansyah yang mengaku baru menjadi nasabah Bank Sumut, mengatakan, "Ya gak cocok aja Bang, udah dia pegawai negeri aktif, kerja di Papua masak jadi komisaris Bank Sumut. Gajinya kan dari hasil keuntungan bank Sumut yang sumber uangnya kan dari kami yang menabung, yang minjam dan dari modal bank Sumut juga yang dari pemerintah," kata warga amplas ini menambahkan.
Menanggapi respon beberapa nasabah Bank Sumut yang sempat mengetahui berita soal Agus Fatoni ini, Muhri Fauzi Hafiz wakil ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (PSI Sumut) mengatakan bahwa sosok yang menjadi Direksi, Komisaris pada PT Bank Sumut, sepatutnya adalah sosok yang sudah dikenal dengan baik, sebagai orang profesional yang memahami bisnis perbankan dan kehadirannya bisa menambah kepercayaan nasabah.
"Ya, sepatutnya isu Agus Fatoni sebagai komisaris PT Bank Sumut yang rangkap 3 jabatan, harus diperhatikan oleh para pemegang saham Bank Sumut khususnya pak Gubernur selaku pemegang saham pengendali PT Bank Sumut. Jangan sampai isu ini berkembang dan mempengaruhi persepsi publik dan nasabah PT Bank Sumut malas menabung, sehingga potensi bisnis juga penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk produk Bank Sumut terhambat," kata Muhri Fauzi Hafiz.
Dalam surat yang disampaikan Muhri Fauzi Hafiz kepada Gubernur Bobby Nasution dan lembaga OJK RI, Muhri Fauzi Hafiz berharap dirinya bisa menjadi bagian agar pada masa depan Bank Sumut jangan sampai terpuruk dan dikenal sebagai Bank Pemerintah yang tidak berintegritas dan tidak memenuhi standar GCG nya satu perusahaan perbankan.
"Ya, semoga upaya kecil ini bisa meningkatkan kepercayaan nasabah dan masyarakat kepada Bank Sumut bukan malah sebaliknya pada masa depan," ujar Muhri mengakhiri (SS1)